Pengendalian Harga

Dalam perekonomian, equilibrium atau titik keseimbangan tidaklah selalu tercapai. Ada kalanya, perekonomian suatu negara mengalami kelangkaan (shortage) atau pun mengalami surplus. Oleh karena itu pemerintah pun berperan penting dalam mengambil kebijakan untuk mengendalikan perekonomian negaranya, diantaranya ialah kebijakan  Price Ceiling atau menetapkan Harga Eceran Tertinggi. Kemudian ada pula kebijakan Price Floor atau menetapkan Harga Eceran Terendah. Kedua kebijakan tersebut merupakan alat yang digunakan pemerintah suatu negara untuk mengendalikan harga didalam perekonomian negaranya.

a)      Price Ceiling (Harga Eceran Tertinggi) dan Kaitannya dengan Kelangkaan

Dalam suatu perekonomian, pemerintah akan menetapkan kebijakan Price Ceiling apabila jumlah barang yang ditawarkan didalam pasar mengalami penurunan. Dengan adanya kebijakan ini, masyarakat akan terlindungi dari kemungkinan terjadinya kenaikan harga yang signifikan. Penetapan harga jual suatu barang yang berada dibawah harga pasar, menyebabkan meningkatnya jumlah permintaan terhadap suatu barang. Padahal jumlah barang yang ditawarkan tidaklah banyak, sehingga menyebabkan terjadinya kelangkaan barang (shortage). Oleh karena adanya kebijakan ini, pemerintah harus segera menyediakan barang tersebut bagi masyarakat sesuai dengan jumlah permintaanya. Adapun dengan melakukan impor barang, melakukan subsidi, ataupun mengurangi pajak dapat membantu permasalahan kelangkaan barang tersebut.

b)      Price Floor  (Harga Eceran Terendah) dan Kaitannya dengan Kelebihan Penawaran

Didalam kondisi jumlah suatu barang yang beredar dalam suatu perekonomian begitu banyak, akan menyebabkan harga barang tersebut jatuh. Bila hal ini terjadi, maka produsen barang tesebut akan benar – benar dirugikan oleh keadaan tersebut. Untuk itu, pemerintah dapat berperan penting untuk melindungi produsen – produsen dengan menetapkan kebijakan Price Floor. Dengan menetapkan harga jual dari suatu barang diatas harga pasar akan menghindarkan produsen dari kerugian yang lebih besar. Oleh karena besarnya jumlah barang yang ditawarkan jauh lebih banyak dari pada besar permintaan, maka tejadilah kelebihan penawaran (Surplus). Kemudian pemerintah akan membeli surplus barang tersebut atau mempermudah ekspor barang tersebut untuk menanggulangi banjirnya pasar dalam negeri akan barang tersebut.