Hit the gas and there's ain't no brake on this lost highway . . . . .

Rabu, 21 Maret 2012

Prinsip dan Strategi Bank


Fungsi bank pada dasarnya yakini mengelola sumber dan penggunaan dana sehingga mampu memperoleh tingkat keuntungan namun tetap memperhitungkan likuiditas. Sumber dana merupakan kewajiban bank kepada para penyimpan dan kemudian  penyaluran dana merupakan asset yang sebagian besarnya akan digunakan untuk mencari keuntungan. Jadi bagian terpenting dalam perbankan adalah mengelola asset maupun kewajiban atau Asset and Liability Management. Selain itu prinsip dari manajemen bank mencakup Manajemen likuiditas serta Manajemen kecukupan modal.
Portofolio atau sederhananya diibaratkan seperti “Jangan Pernah Menaruh Telur di Dalam Keranjang yang Sama” sangat penting dalam manajemen dana bank. Dengan menerapkan portofolio maka bank tidak memfokuskan penyaluran dananya dalam jumlah besar ke beberapa debitor saja. Jika dimisalkan bank menyalurkan dana ke beberapa debitor saja namun dalam jumlah besar, maka tentu saja apabila suatu saat ada yang gagal bayar, atau kreditnya bermasalah, maka bank akan kehilangan asset besar. Maka sebaiknya lebih baik menyalurkan dananya, walaupun dalam jumlah tidak terlalu besar, tetapi memiliki jumlah debitornya sangat banyak. Begitu juga pada nasabah, apabila bank hanya bergantung pada beberapa nasabah inti yang memiliki simpanan yang besar, maka itu kelakakan membahayakan bank itu sendiri apabila ada yang sewaktu – waktu menarik simpanannya, maka bank akan kewalahan karena tentunya bank telah menyalurkan sejumlah uangnya kepada debitor.
Kemudian, karakteristik dari sumber dana ataupun penyaluran dana penting untuk diperhatikan karena memiliki karakteristik yang berbeda –beda. Sebagai contoh, meskipun tingkat bunga giro relative lebih rendah daripada deposito, namun giro bersifat lebih volatile atau mudah hilang karena simpanan yang demikian tidak menggunakan uang fisik dalam mendukung transaksi. Sedangkan deposito akan mengendap di bank dalam waktu yang cukup lama karena memiliki durasi waktu untuk penarikannya yang dapat diprediksi. Bank tentunya akan lebih mudah mengelola simpanan dalam bentuk deposito, namun tentunya bank tidak bisa membatasi jumlah dari suatu simpanan atau hanya menerima suatu jenis simpanan tertentu saja. Maka suadah barang tentu bank harus bisa mengatur berbagai produk simpanan di bank serta memahami struktur maupun komposisi dari berbagai jenis simpanannya tersebut. Karena komposisi akan menentukan Net Interest Income atau salah satu unsure yang menunjukkan profitabilitas suatu bank.
Bank memliki tiga pilihan strategi, yakni zero strategi, positive strategi dan negative strategi. Zero strategi yang memiliki arti bahwa nilai NII sebesar 0 menunjukkan pendapatan yang diterima bank karena komposisi yang sama dari asset dan kewajiban bersifat flexible interest. Strategi ini digunakan apabila alokasi penyaluran dana ke jenis asset yang tingkat bunga fleksibel dibuat sama dengan komposisi sumber dana yang tingkat suku bunganya juga fleksibel. Positive strategi digunakan saat bank mengalokasikan assetnya ke jenis asset yang menggunakan fleksible rate yang lebih besar dibandingkan presentase sumber dana yang bersifat fleksible rate. Sedang untuk negative strategi untuk alokasi asset yang fleksible ratenya lebih kecil dibandingkan alokasi sumber dana yang fleksibel. Kemudian pilihan strategi juga dapat bersifat agresif dengan resiko yang tinggi , konservatif yang mementingkan kestabilan pendapatan dalam jangka panjang maupun netral.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar